Langsung ke konten utama

Menikmati Kecantikan Rambut Monte

Telaga Ikan Dewa apa itu? Baca selengkapnya yuk.. Artikel ini diambil Dari Jawa Pos ..

Telaga Ikan Dewa


Namanya memang Rmbut Monte, tapi kisah yang dimiliki tempat wisata ini tak bicara tentang rambut sedikit pun. Malah ikan dewa yang menjadi cerita utama dalam tempat wisata yang berada di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Blitar, itu.


KEPALA Desa Krisik Hari Budi Setyawan punya jawaban. Nama Rambut Monte diperoleh karena riak air di telaga tersebut mirip bentuk ikal rambut. Jika terkena sinar matahari , air akan berkilauan seperti monte atau payet pada baju. jadilah dia disebut Rambut Monte. Entah benar atau tidak. Sebab, masyarakat sekitar hanya bisa menggedikkan bahu ketika ditanya. Pun demikian dengan kaseno, sang juru pelihara.
Selain keindahan alamnya, Rambut monte dikenal sebagai sumber air yang menjadi habitat ikan-ikan berukuran jumbo. Warga menyebutnya ikan sengkaring atau ikean dewa. Meski di samping kiri kanan sumber air sudah berdiri di pemukiman, ikan-ikan tersebut masih lestari hingga saat ini. Kepercayaan masyarakat setempat , mereka mengambil ikan dari sumber air itu bakal celaka.
Konon katanya, ikan-ikan berukuran jumbo tersebut adalah makanan keluarga bangsawan pada zaman kerajaan, dan rasanya sangat enak. Karena itu, kala itu rakyat biasa tidak boleh memakannya, hingga akhirnya berkembang kepercayaan atau mitos ikan dewa tidak boleh dimakan. "Adanya mitos tidak boleh dimakan itu malah menguntungkan dan membuat ikan-ikan tetap lestai," ungkap Hari.
Kali pertama sumber air Rambut Monte ditemukan pada 1940-an. Selanjutnya, baru dilakukan pemugaran sekitar 1950-1955. "Saat awal ditemukan hanya berupa sumber air kecil dan berisi ikan sengkaring," kata Kaseno. Hingga saat ini tidak ada yang tahu jumlah pasti ikan sengkaring. Ada yang percaya, jika waktu berkunjung bisa melihat ikan dalam jumlah banyak, rezeki juga bakalan banyak.

Untuk menikmati semuanya, pengunjung bisa naik gardu pandang. Dulu, gardu pandang hanya berupa gubuk sederhana. Namun, pemerintah desa setempat membenahinya menjadi bangunan permanen. Gardu pandang jadi lebih kokoh dan tinggi sehingga pengunjung puas menyapukan pemandangan ke sekeliling.
Tak jauh dari telaga, ada candi Rambut Monte, peninggalan umat hindu zaman dulu. HIngga saat ini, ada banyak pendapat seputar masa pembangunan candi tersebut. Ada yang mengaklim candi merupakan peninggalan majapahit, ada juga menyebutnya lebih lama dari itu. "Angka tahun maupun p[rasasti terkait Rambut Monte juga belum ditemukan,"jelas Kaseno.
Jika ingin mengunjung Rambut Monte, banyak tujuan lain yang bisa dijajal. Desa Krisik Tengah memetakan potensi yang dimiliki. Antar lain, agrowisata pertanian kentang, tubing/susur sungai dengan ban, hingga trek sepeda.
Desa Krisik juga memiliki ikon susu. Sebab, dalam sehari, peternakan masyrakat bisa menghasilkan 12.000 liter susu sapi perah. Bahkan, ada slogan, "Setiap hari silahkan minum susu di Desa Krisik".
Selain itu, terdapat pura agung arga sunya yang mendapat sebutan Little Bali in Krisik. Upacara umat hindu yang menarik perhatian masyarakat, antara lain, Piodalan dan Hari raya Nyepi(ynu/c17any)

Wisata Murah Meriah

BERWISATA ke Desa krisik tidak membutuhkan biaya yang sangat mahal. Untuk bisa menikmati kawasan wisata yang dikenal berudara sejuk ini., wisatawan cukup mengeluarkan biaya tiket masuk Rp 2 ribu untuk anak-anak  dan rp 3 ribu untuk dewasa. Sementara itu, biaya parkir untuk sepeda motor Rp 3 ribu dan mobil Rp Rp 5 ribu.
Selama ini kawasan wisata  Rambut Monte dikelola Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan pariwisata (Disporbudpar) KAbupaten Blitar . Dinas menempatkan dua petugas dan seorang juru pelihara (jupel) Candi Rambut monte di kawasan yang sama.
Menurut Ponijan, petugas dinas porbudpar , kunjungan wisatawan ramai pada Minggu, libur nasional, atau libur panjang sekolah. Biasanya jumlah wisatawan bisa mencapai 250 orang, baik perorangan maupun rombongan. Untuk hari-hari biasa, jumlah wisatawan 30 hingga 50 orang. Jumlah wisatawan diperkirakan meningkat ketika kolam renang selesai dibangun.
Diharapkan, keberadaan kolam renang baru sebagai pendukung wisata Rmbut Monte bisa meningkatkan jumlah wisatawan, tidak hanya dari Blitar Raya, tetapi juga luar kota. "Diperkirakan, akhir tahun kolam renang sudah selesai dibangun," ujarnya.
Apalai, selama ini Candi Rambut Monte juga sering menjadi jujukan masyarakat dari luar kota, terutama umat Hindu yang ingin melaksankan ritual agama.
kebanyakan mereka berasal dari Bali dan Jawa Tengah. candi yang tersusun dari batu andesit tersebut berada di kawasan paling depan kawasan wisata Rambut Monte. Selain itu, ada masyarakat setempat yang memiliki hajat untuk menggelar ritual di candi tersebut. "Pada hari-hari  tertentu, biasanya banyak yang datang untuk  ritual di Candi Rambut Monte," jelas Kaseno. (ynu/c17/any)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya Hamparan Bunga Kebun Nursery Polije

Jujugan Florist, Tempat Asyik untuk Foto Prawedding JEMBER - Memasuki kawasan wisata Rembanganpara pengunjung langsung diajak menikmati kesegaran udara. embusan angin sepoi-sepoi an barisan pepohonan sepanjang jalan. Tak seperti wilayah Kota Jember yang panas dan aepi pepohonan, sejauh mata memndang jalan di kawasan ini terlindungi banyak pepehonan. Ada sebuah tempat yang berada tepat sebelum pintu masuk kawasan wisata Rembangan yang  memiliki hamparan kebun bunga dan tanaman hias dalam pot. Kebun itiu adalah poltek Nursery. Kawan kebun bunga dan tanaman hias yang sudah banyak dikenal sebagai salah satu pemasok bunga potong terbesar di Jember. Di kebun kurang lebih satu hektar ini terdapat berbgai macam bunga anggrek, krisan dan gerbera. Selailn itu, terdapat juga tanaman daun eksotis dalam pot yang sering dijadikan bahan rangkaian bunga dekorasi pernikahan. Aneka jenis bunga krisan dan anggrek itu bisa dibeli dengan harga Rp 7.500 hingga Rp 100 ribu. Tergantung jenis dan uk...

The Waroeng Batik Sumbersari Maesan

Pengunjung Sembari Belajar Membatik BUKAN hanya menyajikan kuliner tradisional yang berbeda, The waroeng Batik Sumbersari juga menyediakan suguhan yang cukup menrik bagi pengunjung. Puas kuliner, pengunjung bisa belajr batik. Mulai dari proses mencanting, pewarnaan hingga pengeringan. "Sebelum ada warung, memang awalnya sudah ada gerai batik Sumbersari. Jadi The warung dan batik menjadi satu tubuh," jelas Yuke Yuliantaries, Pengelola dan pemilik The Waroeng ini. sehingga masyarakt atau pengunjung yang datang dapat menikmati eduwisata batik.

Tawarkan Wisata Klasik Peninggalan Belanda

Air Kolam renang Alami dari Pegunungan DATANG ke Wisata Rembangan tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati kolam renag yang disediakan. sebab, air tersebut merupakan aliran dari air pegunungan yang segar. Bukan air galian dengan cara bor. Bahkan, para pengunjung yang datang ada yang hanya untuk menikmati kolam Rembangan, selalu ramai dikunjungi. Meskipun bukan hari libur. Terutama di waktu sore hari. "Jadi di sini masih serba alami," kata Sugeng Riyadi, kepala bagian Tata Usaha Wisata rembangan.