Langsung ke konten utama

Asyiknya Naik Lokomotif Uap Api

Murah Tetapi Berbobot


LOKOMOTIF yang sudah langka ditemui, masih tetap lestarikan oleh Pabrik Gula (PG) Semboro. PG Semboro menjadikan kendaraan pengangkut tebu menjadi kendaraan wisata. Banyak turis asing atau turis domestik yang berbondong-bondong menikmati wisata lokomotif uap api.
Destinasi wisata yang disukai wisatawan mancanegara tersebut ternyata tidak semahal seperti yang dibayangkan . Sehingga tidak hanya wisatawan mancanegara  lebih sering menggunakan lokomotif dalam dua jalur saja, yakni jalur Semboro - Pondok Jeruk dan Semboro - kencong.

Menurut Satriyo, Humas PG Semboro, tarif untuk wisata lokomotif di jalur Semboro - Pondok jeruk, sebanyak Rp 1.542.500. Sedangkan untuk jalur Semboro - kencong tarifnya RP 2.387.500. Jumlah biaya  tersebut dikatakannya sebagai standar penggunaan lokomotif. Karena, bahan bakar yang digunakan setiap tahunnya semakin meningkat harganya.
Tidak hanyasekedar murah. Pengunjung yang ingin menikmati sensasi naik lokomotif juga disuguhi berbagai pemandangan. Mulai dari proses penebangan tebu di area penanaman tebu, hingga proses penggilingan tebu. Hal tersebut sangat banyak manfaatnya terutama dalam segi pendidikan.
Selain memberikan edukiasi bagi pengunjung , wisata lokomotif tersebut juga membuat pengunjung ataupun wisatawan bisa berkenang dengan masa-masa Pra Kemerdekaan RI. Karena, banyak wisatawan yang menggunakan lokomotif tersebut untuk bernostalgia.
Nanang, bagian perawatan loko diesel PG Semboro memaparkan, dua lokomotif (lokomotif 29 dan 15) yang dimiliki oleh PG Semboro itu sangat kuat. Meskipun sudah bertahun-tahun digunakan, sangat jarang ditemui hambatannya. Seperti kerusakan bagian mesin ataupun pipanya. "Pernah satu kali mengalami korsleting, namun bisa diatasi. Jadi harus selalu dirawat agar tidak mengalami kerusakan," paparnya.
Tarif untuk menikmati wisata lokomotif di PG Semboro tersebut, lanjut Nanang, terbilang sangat murah. Karena melihat spare part yang ada di lokomotif, apabila terdapat kerusakan akan membutuhkan biaya puluhan bahkan ratusan juta untuk memperbaikinya. "Spare part-nya pun harus melalui impor," tambahnya. (jon/aro)

Komentar

  1. Mahal sekali tarifnya, apa ada yang naik? saya orang pondokjeruk

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya Hamparan Bunga Kebun Nursery Polije

Jujugan Florist, Tempat Asyik untuk Foto Prawedding JEMBER - Memasuki kawasan wisata Rembanganpara pengunjung langsung diajak menikmati kesegaran udara. embusan angin sepoi-sepoi an barisan pepohonan sepanjang jalan. Tak seperti wilayah Kota Jember yang panas dan aepi pepohonan, sejauh mata memndang jalan di kawasan ini terlindungi banyak pepehonan. Ada sebuah tempat yang berada tepat sebelum pintu masuk kawasan wisata Rembangan yang  memiliki hamparan kebun bunga dan tanaman hias dalam pot. Kebun itiu adalah poltek Nursery. Kawan kebun bunga dan tanaman hias yang sudah banyak dikenal sebagai salah satu pemasok bunga potong terbesar di Jember. Di kebun kurang lebih satu hektar ini terdapat berbgai macam bunga anggrek, krisan dan gerbera. Selailn itu, terdapat juga tanaman daun eksotis dalam pot yang sering dijadikan bahan rangkaian bunga dekorasi pernikahan. Aneka jenis bunga krisan dan anggrek itu bisa dibeli dengan harga Rp 7.500 hingga Rp 100 ribu. Tergantung jenis dan uk...

The Waroeng Batik Sumbersari Maesan

Pengunjung Sembari Belajar Membatik BUKAN hanya menyajikan kuliner tradisional yang berbeda, The waroeng Batik Sumbersari juga menyediakan suguhan yang cukup menrik bagi pengunjung. Puas kuliner, pengunjung bisa belajr batik. Mulai dari proses mencanting, pewarnaan hingga pengeringan. "Sebelum ada warung, memang awalnya sudah ada gerai batik Sumbersari. Jadi The warung dan batik menjadi satu tubuh," jelas Yuke Yuliantaries, Pengelola dan pemilik The Waroeng ini. sehingga masyarakt atau pengunjung yang datang dapat menikmati eduwisata batik.

Tawarkan Wisata Klasik Peninggalan Belanda

Air Kolam renang Alami dari Pegunungan DATANG ke Wisata Rembangan tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati kolam renag yang disediakan. sebab, air tersebut merupakan aliran dari air pegunungan yang segar. Bukan air galian dengan cara bor. Bahkan, para pengunjung yang datang ada yang hanya untuk menikmati kolam Rembangan, selalu ramai dikunjungi. Meskipun bukan hari libur. Terutama di waktu sore hari. "Jadi di sini masih serba alami," kata Sugeng Riyadi, kepala bagian Tata Usaha Wisata rembangan.