Paduan Pasir Putih dan Tegaknya Batu Karang
Jogjakarta bukan hanya Malioboro. Bukan sekedar Pantai Parangtritis. Gunungkidul merupakan keindahan lainnya yang tidak pantas dilewatkan ketika berlibur ke Jogjakarta.REMBULAN telah terbit di Gunung kidul. Cerita tentan wilayah di bagian tenggara Jogyakarta itu pun tidak lagi soal kekeringan. Bukan lagi soal kegersangan. Keindahan kini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Gunungkidul.
Keindahan itu terbentang di peisir selatan Gunungkidul. Wujudnya deretan pantai cantik nan mwnawan. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, lebih dari sepuluh pantai. Deretan pantai tersebut antara lain, Baron, Kukup, Sepanjang, Drini,Krakal, Sadrana, Sundak,Ngereneha, Ngobaran, dan Indrayanti.
Pantai-pantai itu mayotitas berpasir putih yang berpadu padang dengan batu karang yang tegar berdiri menantang ombak. Menikmatinya teramatt murah. Cukup satui tiket seharga Rp 10.000. Menuju temapt-tempat indah itu bukan perkara yang sulit. Sebab jalur transportasi mudah diakses dari mana-mana.
Dari Surabaya misalnya. Tak kurang dari lima ereta api singgah di Kota Gudeg. Julukan Jogyakarta, dari Surabaya. Lalu lalng bus 24 jam. Penerbangan psawat tidak kurang dari 17 kali, mulai pagi hingga malam. Begitu pula juka menuju Jogyakarta dari Jakarta. Penerbangan dari ibu kota mencapai 18 kali.
Untuk penginapan, jeas tidak bakal ada masalah. Jogyakarta menyedikan ratusan tempatmenginap. Mulai yang murah meriah hingga yang mewah. Bahkabn, menginap di hotel pun bisa dengan kisaran harga hanya Rp 250 ribu permalam.
Lalu akses ke Gunungkidul? memng tidak tersedia angkutanumum untuk mencapai pantai-pantai indah itu. Tapi, Jogyakarta menawarkan banyak persewaan kendaraan. baik roda du maupun roda empat.
Uang sewanya pun tidak terlalu berat. Tarif se motor umumnya Rp 60 ribupere hari, sedangkan mobil mulai Rp 350 ribu plus sopir. Kendaraan itu bakal diantar ke bandara, terminal, atau stasiun, Bergantung pada kesepakatan.
Dari Jogyakarta Gunung kidul bisa ditempuh dalam wakti 1,5 jam hingga 2 jam. Waktu tempuh itu tentu tidak terlalu lama. Sebab, jalanan Gunungkidul cukup lengang. Jika sudah pantai, lukisan alam yang memesona berupa sawah dan ladang berunuk dengan pembatas tatanan batu menjadi suguhan. Tidak jarang, batu besar teromgok di areal persawahan dan ladang. Itu jelas bakal sulit ditemukan di area persawahan pada umumnya. Indah bukan?
Ketika roda sudah mendeat ke pantai, Baron bisa menjadi jujukan pertama. Baron berpasir hitam dan diapit dua karang besar. Di sisi karang bagian barat, airnya cukup tenang. Pengunjung bisa berenang dengan nyaman. Di Baron, kita juga bisamenikmati dari dekat aktivitas para nelayan dalm mengumpulkan hasil tangkapan.
Dari Baron, kita kemudian bisa menjelajahi satau per satu keindahan pnatai Gunungkidul. Misalnya, ke kukup yang berlanati pasir putih dan berhias dua batu karang yang berjarak dari pasir. Salah satu karangmnya yang dilengkapi gazebo bisa dicapai dengan melintas jembatan yang tergelar di atas air laut.
Setelah itu, terserah mau memilihsinggah ke mana lagi. yang jelas,, pantai-pantai lainnya sayang untuk dilewatkan. pantai Indrayanti contohnya.
Pantainya memang tidak panjang, hanya sekiatr 200 meter. tapi, di Indrayanti bisa dinikmati pasir putih yang lebut dan sedikit kasar. Di Indrayanti pula pengunjung bisa mencarai ikan-ikan kecil yang merapat ke bibir pantai.
Nikmatilah semua keindahan pantai itu hingga senja. Kalau belum puas, Baron dan kukup menyediakan penginapan yang harganya bersahabat dengan kantong. Dengan menginap di sana, tentu esoknya bisa menikmati kembali keindahan pantai-panati tersebut.
Keindahan Gunungkidul tidak berakhir di pantai. Di balik kegersangannya, Gunungkidul juga memiliki Gua Pindul menawarkan pengalaman menyusuri dalamnya aliran sungai bawah tanah dengan pelampung.
Di salah satu titiknya, kita bisa menikmati pancaran cahaya yang menyusup masuk ke dalam gua. Di titik itu puala kita bisa berhenti sejenak untuk bermain dan melompat ke dalam airnya yang segar.
Menjelang senja, bergeserlah ke Embung Nglanggeran. embungnglanggeran merupakan dabau kecil di puncak bukit. Dari embung tersebut. kita bisa menyaksikan matahari tenggelam dengan lebih syahdu. Sekali lagi, nukmat keindahannya hingga senja. Selepas senja merupakan waktunya kembali ke Jogyakarta,
Sebelum benar-benar meninggalkan Gunungkidul, singgalah di Bukit Bintang. Lokasinya setelah patuk Gunungkidul, dan sebelum piyungan, Sleman.
Singgahlah : mungkin untuk makan malam atau sekedar mencicipi jagung bakar. Tapi, satu yang pasti, dari bukit itu kita akan menikmati gemerlap. "bintang-bintang" yang terpncar dari lampu kota Joyakarata. Romantis bukan?(fim/c6/diq)
Jawa Pos
Jum'at 28 November 2014
Komentar
Posting Komentar