Langsung ke konten utama

Solo Traveler Bermotor Matik Taklukan Ijen

Mogok, Terpaksa Numpang Pikap

AWAL tahun ini, saya dan seseorang kawan nekat travelling ke KAwah Ijen di banyuwangi. kami hanya berdua. Kawan saya juga cewek. Ya, memang nekat. Terlebih, kami memutuskan untuk bertualang berdua dengan memakai motor matik.

Plainning perjalanan itu kami buat sebulan sebelumnya. Tapi, plainning tersebut simpel banget. Kami hanya menentukan tujuan perjalanan, barang bawaan, serta rute. Dan lucunya (atau nekatnya?) kami berdua sama sekali belum pernah ke Banyuwangi. Kami juga tidak tahu medan jalanan seperti apa yang bakal kami hadapi.

Hanya berbekal niat kuat, kami berangkat pada 7 Januari pukul 05.00. Malam sebelum memulai perjalanan, kami menggambar peta di kertas. Sebab, kami memang sama sekali tidak tahu arah jalan menuju Banyuwangi. Sepanjang perjalanan, GPS juga membantu kami.
Rute yang kami pilih dari Malang adalah jalur selatan. Yakni , Dampit, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi. Total perjalanan, wow, 18 jam! sebab, kami memang sering berhenti di beberapa SPBU. Kami juga "harus" selfie di beberapa lokasi yang menakjubkan. pemandangan Gunung Semeru yang luar biasa cantik menemani kami dalam perjalanan tersebut.
Tapi, ada beberapa kejadian yang membuat kami berdua panik dan takut setengah mati. Pertama, ban kami bocor di daerah Lumajang. Saya tanggap ketika putaran roda belakang sedikit bergoyang. Kami mencari tukang tambal ban yang untungnya ada tidak jauh dari tempat kami berhenti.
Kedua, kami baru tahu bahwa medan jalan menuju Kawah Ijen menanjak cukup ekstrem. Di tengah perjalan, kami bernyanyi agar tidak merasakan sepi. Sebab, kiri kanan kami adalah hutan. sangat jarang orang yang lewat. Apalagi truk atau pikap. Di tengah-tengah kesunyian itu, tiba-tiba motor kami berhenti dan tidak bisa distarter. Kami panik. takut, gemetar, dan cemas berbaur menjadi satu.
Bayangkan, kami hanya dua orang perempuan di tengah hutan. Waktu sudah pukul 14.00. Kami juga tak mengerti sama sekali mengenai mesin sepeda motor. Lami hanya bisa berdoa dan berharap keajaiban datang. sekitar 30 menit menunggu, tidak ada orang yang lewat. Akhirnya, pukul 14.30, dari ujung jalan, muncul bapak-bapak dengan sepeda motornya. dia membawa sabit dan karung, lantas berhenti di depan kami.
kami sangat susah  membedakan pikiran negatif dan positif kala itu sehingga kami hanya diam dan menjawab beberapa pertanyaan bapak tersebut. Ternyata , lelaki tersebut adlah warga Osing, suku asli Banyuwangi. Dia juga membantu kami. meski, motor kami masih tidak menyala.
informasi dari beliau bikin hati makin ciut. Menurut bapak itu, setelah pukul 14.00, tidak ada lagi truk atau pikap yang lewat. Padahal, jarak menuju desa terakhir masih sangat jauh. Tanjakan juga makin tajam.
Tapi, keberuntungan memang sedang menaungi kami. dari ujung jalan, muncul sebuah pikap. Sepeda motor pun kami naikkan ke pikap menuju desa terakhir. tepat pukul 16.00, kami tiba di desa itu. kebetulan pula, ada satu bengkel yang masih buka. Setelah sejam diutak-atik, mesin motor kami bisa kembali mneyala.
Saat hari sudah gelap, kami meanjutkan perjalanan ke Kawah Ijen. di sanalah kami menikmati buah pertualangan kami. pemandangan elok tersaji di gunung yang masih aktif tersebut.
Karena itu, jangan takut untuk memulai petualangan. Berpikir positif. Itu adalah kunci untuk memulai travelling. selamat mencoba! (*/c5/dos)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya Hamparan Bunga Kebun Nursery Polije

Jujugan Florist, Tempat Asyik untuk Foto Prawedding JEMBER - Memasuki kawasan wisata Rembanganpara pengunjung langsung diajak menikmati kesegaran udara. embusan angin sepoi-sepoi an barisan pepohonan sepanjang jalan. Tak seperti wilayah Kota Jember yang panas dan aepi pepohonan, sejauh mata memndang jalan di kawasan ini terlindungi banyak pepehonan. Ada sebuah tempat yang berada tepat sebelum pintu masuk kawasan wisata Rembangan yang  memiliki hamparan kebun bunga dan tanaman hias dalam pot. Kebun itiu adalah poltek Nursery. Kawan kebun bunga dan tanaman hias yang sudah banyak dikenal sebagai salah satu pemasok bunga potong terbesar di Jember. Di kebun kurang lebih satu hektar ini terdapat berbgai macam bunga anggrek, krisan dan gerbera. Selailn itu, terdapat juga tanaman daun eksotis dalam pot yang sering dijadikan bahan rangkaian bunga dekorasi pernikahan. Aneka jenis bunga krisan dan anggrek itu bisa dibeli dengan harga Rp 7.500 hingga Rp 100 ribu. Tergantung jenis dan uk...

The Waroeng Batik Sumbersari Maesan

Pengunjung Sembari Belajar Membatik BUKAN hanya menyajikan kuliner tradisional yang berbeda, The waroeng Batik Sumbersari juga menyediakan suguhan yang cukup menrik bagi pengunjung. Puas kuliner, pengunjung bisa belajr batik. Mulai dari proses mencanting, pewarnaan hingga pengeringan. "Sebelum ada warung, memang awalnya sudah ada gerai batik Sumbersari. Jadi The warung dan batik menjadi satu tubuh," jelas Yuke Yuliantaries, Pengelola dan pemilik The Waroeng ini. sehingga masyarakt atau pengunjung yang datang dapat menikmati eduwisata batik.

Tawarkan Wisata Klasik Peninggalan Belanda

Air Kolam renang Alami dari Pegunungan DATANG ke Wisata Rembangan tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati kolam renag yang disediakan. sebab, air tersebut merupakan aliran dari air pegunungan yang segar. Bukan air galian dengan cara bor. Bahkan, para pengunjung yang datang ada yang hanya untuk menikmati kolam Rembangan, selalu ramai dikunjungi. Meskipun bukan hari libur. Terutama di waktu sore hari. "Jadi di sini masih serba alami," kata Sugeng Riyadi, kepala bagian Tata Usaha Wisata rembangan.