Langsung ke konten utama

Indahnya Hamparan Bunga Kebun Nursery Polije

Jujugan Florist, Tempat Asyik untuk Foto Prawedding

JEMBER - Memasuki kawasan wisata Rembanganpara pengunjung langsung diajak menikmati kesegaran udara. embusan angin sepoi-sepoi an barisan pepohonan sepanjang jalan. Tak seperti wilayah Kota Jember yang panas dan aepi pepohonan, sejauh mata memndang jalan di kawasan ini terlindungi banyak pepehonan.

Ada sebuah tempat yang berada tepat sebelum pintu masuk kawasan wisata Rembangan yang  memiliki hamparan kebun bunga dan tanaman hias dalam pot. Kebun itiu adalah poltek Nursery. Kawan kebun bunga dan tanaman hias yang sudah banyak dikenal sebagai salah satu pemasok bunga potong terbesar di Jember.

Di kebun kurang lebih satu hektar ini terdapat berbgai macam bunga anggrek, krisan dan gerbera. Selailn itu, terdapat juga tanaman daun eksotis dalam pot yang sering dijadikan bahan rangkaian bunga dekorasi pernikahan. Aneka jenis bunga krisan dan anggrek itu bisa dibeli dengan harga Rp 7.500 hingga Rp 100 ribu. Tergantung jenis dan ukuran besar kecilnya tanaman.

Ada berbagai variasi anggrek yang teredia di sini. Mulai dari anggrek bulan sampai anggrek jenis catleye. Belum lagi, jenis bunga hias macam kaktus mungil. agionema, dan berbagai jenis bungan serta tanaman hias lainnya. Itu memmbuat kawasan ini cocok bagi pengunjung yang hobi tanaman hias.

Bunga krisan yang dibudidayakan i kebun milik ppoliteknik Negeri Jember (polije) ini juga memiliki variasi warna. Mulai dari kuning, merah, pink ungu, jingga, dan putih. Kinsumen dapat memilih warna bunga krisan sesuai selera. "Tidak hanya bunga krisan yang dibudidayakan di sini, namun ada beberapa jenis bunga lainnya seperti mawar, anggrek dan gerberta. pada musim pernikahan, permintaan yang paling tinggi biasanya memang bunga krisan karena banyak pilihan warna untuk dekorasi pelaminan,"papar Kepala UPT Dataran Tinggi Politeknik Negeri Jember LiliekDwi Soelaksini.

Di lokasi dengan ketinggian sekitar50 meter dpl, tanaman-tanaman tersebut  mampu tumbuh dengan subur. Menurut Liliek, pihaknyasaat ini sedang menjajaki kemungkinanan bunga lili untuk ditanam di kebun Poltek Nursery. Namun proses pengembangan media tanamnya masih cukup panjnag," pasar lily sangat bagus, dan secara kultur tempat bisa  ditanam di lokasi kebun kita," imbuhnya.

Proses pengembangan bunga potong memang paling baik dilakukan di dataran tinggi. Liliek menjelaskan bahwa budidaya krisan paling baik dilakukan di dataran minimal 400 mdpl. Sedangkan bunga mawar di datran minimal 750 meter dpl. "dulu kami pernah mengembangkan mawar Holland di situ green house tetap kualitasnya kurang maksimal, akhirnya kami hentikan," tuturnya.(lin/aro)

Menjadi Tempat Wisata Alternatif

KEBUN bunga Poltek Nursery berawal dari insiatif dosen Politeknik Negeri Jember (Polije) yang bermimpi menyediakan kawasan untnuk mendukung keterampilan hortikultura mahasiswa. Lantas, ide itu dituangkan dalam sebuah kebun bunga seluas 2 hektar di kawasan Rembangan, Kebun bunga Poltrk Nurserydiresmikan sejak 2004 silam.

"Lingkungan antara lain tanaman hias dan sayuran ekslusif," ungkap Kepala UPTD Dataran Tinggi Politeknik Negeri Jember Liliek Dwi Soelaksini. Yang jadi masalah, Kampus polije berada di dataran rendah. Sedangkan tanamanan holtikultura. "Akhirnya kami mencari lokasi yang paling tinggi, yaitu dikawasan Rembangan yang memiliki ketinggian 500 meter dari permukaan laut," terang Liliek.

Namun, tidak mudah untuk membebaskan lahan seluas satu hektar dri Pemkab Jemeber. Liliek harus berjibaku menemui samsul Hadi, Bupati Jember kala itu. Akhirnya pada tahun 2004 pihak polije sukses meresmikan kebun bunga dengan nama Poltek Nursery.

Namun, pada kenytaanya pengembangan sayuran ekslusif dengan basisi hidroponik cukup sulit. Sebab dari sisi usaha kurang menguntungkan. Selain harganya lebih mahal, pasarnya juga terbatas. "Masyarakat masih lebih memilih sayuran yang ada di pasar dengan harga yang lebih murah," tuturnya.

Ada dua misi yang ingin diusungt oleh Politeknik Negeri Jember dalam membuka kebun bunga potong ini. Yang pertama adalah misi akademik, yaitu menyediakan sarana praktikum bagi civitas akademik polije. "Jadi mahasiswa bisa melihat secara riil proses agribisnis langsung di lapangan." terang Liliek.

Proses yang dimaksud adalah mulai dari produksi, pemanenan hingga pemasaran tanaman hhingga pemasaran tanaman hias. Selain mahasisiwa, tempat ini juga sering menjadi area nbagi para sisiwa SMA dan SMK menjalankan program magang.

Misi yang kedua adalah ke masyarakatan. Dengan tujuan pariwisata dan pembelajaran. Ketika pertama kali polije menggagas Poltek Nursery, Liliek dan para dosen lin memang ingin memberikan pilihan wisata selain Rembangan di kawasan tertinggi di Jember.

"Wisata Rembangan kan menyediakan kolam renang dan hotel masih belum ada kenang-kenangan yang bisa di bawa pulang. Denngan adanya kebun bunga kami wisatawan bisa memiliki tujuan sampingan selain bersantai di rembangan, serta ada buah tangan yang bisa dibawa pulang," papar Lilliek.(lin/aro)


Jawa Pos
Minggu 09 Agustus 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Waroeng Batik Sumbersari Maesan

Pengunjung Sembari Belajar Membatik BUKAN hanya menyajikan kuliner tradisional yang berbeda, The waroeng Batik Sumbersari juga menyediakan suguhan yang cukup menrik bagi pengunjung. Puas kuliner, pengunjung bisa belajr batik. Mulai dari proses mencanting, pewarnaan hingga pengeringan. "Sebelum ada warung, memang awalnya sudah ada gerai batik Sumbersari. Jadi The warung dan batik menjadi satu tubuh," jelas Yuke Yuliantaries, Pengelola dan pemilik The Waroeng ini. sehingga masyarakt atau pengunjung yang datang dapat menikmati eduwisata batik.

Tawarkan Wisata Klasik Peninggalan Belanda

Air Kolam renang Alami dari Pegunungan DATANG ke Wisata Rembangan tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati kolam renag yang disediakan. sebab, air tersebut merupakan aliran dari air pegunungan yang segar. Bukan air galian dengan cara bor. Bahkan, para pengunjung yang datang ada yang hanya untuk menikmati kolam Rembangan, selalu ramai dikunjungi. Meskipun bukan hari libur. Terutama di waktu sore hari. "Jadi di sini masih serba alami," kata Sugeng Riyadi, kepala bagian Tata Usaha Wisata rembangan.