Pada artikel ke-4 Nabilla akan membagikan artikel menarik Dari Raja Ampat Mini.. Artikel kali ini Nabilla ambil Dari Jawa Pos bagian Indonesia Indah ..
KEINDAHAN Bukit Batas selam ini seolah-olah "tersembunyi". Padahal, panorama yang ditawarkan cukup menggiurkan. Bayangkan munculnya pulau-pulau kecil di tengah birunya lautan di kawasan Raja Ampat, Papua. Nah, Bukit Batas ini menawarkan "miniaturnya"...
Bukit Batas berada di Desa Pulau Pinus yang terletak di tengah-tengah Waduk Riam Kanan. Dan Bukit Batas menawarkan pemandangan yang cukup komplet sebagai tempat yang berada pada "batas langit". Dan "anjungan pandang" itu tidak hanya berada satu titik. Ada sejumlah lokasi di puncak dan lereng-lereng bukit batas yang memberikan view elok.
Ketika di atas bukit, pengunjung akan disuguhi hamparan beberapa pulau kecil di tengah-tengah birunya air Waduk riam Kanan. Saat malam, waduk itu serasa berhias bintang-bintang berjatuhan. Ya, gemerlap cahaya putih dari ratusan lampu karamba, wadah penangkaran ikan, milik warga tersebar ditengah-tengah waduk. Indah banget.
Pemandangan bakal kian indahtatkala mentari pagi menggeliat dari punggung Pegunungan Meratus. Sinar Emasnya akan langsung menyapa daun, pohon, air, dan pulau-pulau pada waduk yang menjadi sumber pembangkit listrik tenaga air (PLTA) P.M Noor itu. Tak heran, Bukit Batas kerap didatangi para pemburu sunrisee serta penghobi hiking.
Bukit Batas memang mudah dijangkau. Begitu mendarat di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Anda bisa menuju Desa Aranio. Jaraknya 35 kilometer dari Bandara. Waktu tempuhnya sekitar 45 menit.
Dari Desa Aranio, pengunjung bisa menyewa kelotok (sejenis kapal tradisional) menuju Pulau Pinus. Lama perjalanannya sekitar 15 menit. Sepanjang perjalan itu, pemandangan indah sudah terhampar. Ada perbukitan yang dipadu ratusan jala apung milik warga.
Begitu turun dari kelotok itulah, petualangan yang sesungguhny dimulai. Pengunjung harus berjalan kaki selama sekitar 45 menit. Jalannya mendaki. Dalam perjalanan tersebut, lelah dan kagum datang silih berganti. Perjalanan cukup menanjak. Tapi, panorama alam cukup apik. Terutama saat melihat langit yang terus-menerus memantul pada air waduk Riam Kanan. Sesekali sinar mentari itu juga terasa berjuang menembus dedaunan pohon pinus.
Menikmati Bukit Batas puas emmang lebih pas kalau menginap. Tak heran, di puncak bukit berjajar puluhan tenda dengan ratusan pengunjung. Angka itu kian berlipat-lipat saat malam menjelang libur.
Berdesak-desakan, para pengunjung tersebut melewati malam di bawah taburan bintang. Mereka menunggu pagi untuk merasakan mentari menyapa kabut yang menutupi lereng bukit dan gunung.
Bagaiman kalau tidak membawa peralatan berkemah? Jangan khawatir. Para biro agen di sekitar Banjarmasin sudah menyediakan paker wisata komplet. Mreka punya tenda, matras, plus makan malam untuk para peserta tur. Sehingga para pelancong hanya perlu menyiapkan fisik untuk menakhlukan Bukit Batas. Mreka juga perlu menyiapkan hati dalam menikmati petualangan kecil dengan pemandangan apik itu. (ins/c(/dos)
Batas Langit di Bukit Batas
Nama Bukit Batas memang lagi lagi moncer di kalangan warag Kalimantan Selatan. Wisata alam itu menjajikan tracking dan hiking ringan dengan bayaran berupa pemandangan elok. Pada puncak Bukit Batas, pelancong bisa menikmati munculnya pulau-pulau kecil tengah-tengah Waduk Riam Kanan.KEINDAHAN Bukit Batas selam ini seolah-olah "tersembunyi". Padahal, panorama yang ditawarkan cukup menggiurkan. Bayangkan munculnya pulau-pulau kecil di tengah birunya lautan di kawasan Raja Ampat, Papua. Nah, Bukit Batas ini menawarkan "miniaturnya"...
Bukit Batas berada di Desa Pulau Pinus yang terletak di tengah-tengah Waduk Riam Kanan. Dan Bukit Batas menawarkan pemandangan yang cukup komplet sebagai tempat yang berada pada "batas langit". Dan "anjungan pandang" itu tidak hanya berada satu titik. Ada sejumlah lokasi di puncak dan lereng-lereng bukit batas yang memberikan view elok.
Ketika di atas bukit, pengunjung akan disuguhi hamparan beberapa pulau kecil di tengah-tengah birunya air Waduk riam Kanan. Saat malam, waduk itu serasa berhias bintang-bintang berjatuhan. Ya, gemerlap cahaya putih dari ratusan lampu karamba, wadah penangkaran ikan, milik warga tersebar ditengah-tengah waduk. Indah banget.
Pemandangan bakal kian indahtatkala mentari pagi menggeliat dari punggung Pegunungan Meratus. Sinar Emasnya akan langsung menyapa daun, pohon, air, dan pulau-pulau pada waduk yang menjadi sumber pembangkit listrik tenaga air (PLTA) P.M Noor itu. Tak heran, Bukit Batas kerap didatangi para pemburu sunrisee serta penghobi hiking.
Bukit Batas memang mudah dijangkau. Begitu mendarat di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Anda bisa menuju Desa Aranio. Jaraknya 35 kilometer dari Bandara. Waktu tempuhnya sekitar 45 menit.
Dari Desa Aranio, pengunjung bisa menyewa kelotok (sejenis kapal tradisional) menuju Pulau Pinus. Lama perjalanannya sekitar 15 menit. Sepanjang perjalan itu, pemandangan indah sudah terhampar. Ada perbukitan yang dipadu ratusan jala apung milik warga.
Begitu turun dari kelotok itulah, petualangan yang sesungguhny dimulai. Pengunjung harus berjalan kaki selama sekitar 45 menit. Jalannya mendaki. Dalam perjalanan tersebut, lelah dan kagum datang silih berganti. Perjalanan cukup menanjak. Tapi, panorama alam cukup apik. Terutama saat melihat langit yang terus-menerus memantul pada air waduk Riam Kanan. Sesekali sinar mentari itu juga terasa berjuang menembus dedaunan pohon pinus.
Menikmati Bukit Batas puas emmang lebih pas kalau menginap. Tak heran, di puncak bukit berjajar puluhan tenda dengan ratusan pengunjung. Angka itu kian berlipat-lipat saat malam menjelang libur.
Berdesak-desakan, para pengunjung tersebut melewati malam di bawah taburan bintang. Mereka menunggu pagi untuk merasakan mentari menyapa kabut yang menutupi lereng bukit dan gunung.
Bagaiman kalau tidak membawa peralatan berkemah? Jangan khawatir. Para biro agen di sekitar Banjarmasin sudah menyediakan paker wisata komplet. Mreka punya tenda, matras, plus makan malam untuk para peserta tur. Sehingga para pelancong hanya perlu menyiapkan fisik untuk menakhlukan Bukit Batas. Mreka juga perlu menyiapkan hati dalam menikmati petualangan kecil dengan pemandangan apik itu. (ins/c(/dos)
Komentar
Posting Komentar