Langsung ke konten utama

Boleh Mancing, Boleh Main Dayung


Pengap dengan kebisingan kota? Atau binguing mencari lokasi wisata alami? Di Lumajang, situasi itu banyak solusi. Datang aja ke Ranu Pakis, Ranu Klakah atau Ranu Bedali. Dijamin, ini cespleng, enjoy sambil nunggu bedug magrib berbunyi.

Segitiga ranu ini benar-benar menyuguhkan pesona alam yang menakjubkan. Suasana di sekitar cukup sejuk. Seolah hanyut oleh air ranu yang dikelilingi daratan.

 

Ranu Kumbolo juga Ramai


 Akses menuju lokasi pemancingan ini tidaklah sulit. Bisa diterobos oleh kendaraan roda dua ataupun roda empat. Banyak anak-anak muda dari pasangan muda mudi ataupun orang tua yang menghabiskan waktu disana. Boleh mancing. Boleh juga main dayung rakit bambu.

Pada bulan puasa ini, tak sedikit warga yang datang untukl menunggu datangnya bedug maghrib atau ngabuburit di segitiga ranu ini. "Suasananya asik, pas untuk ngabuburit," ungkap Mujib salah seorang warga Sukodono Lumajang.

Dia mengaku rela jauh-jauh datang kenklakah hanya untukmenikmati keindahan alam ranu. Sesekali dia bersama rekan-rekannya berbuka puasa di warung pinggiran ranu, sambil memancing menggunakan perahu rakitan dari bambu.

Dia juga pernah datang siang hari ke sana.Pulangnya, membawa oleh-oleh ikan air tawar yang dibeli dari karamba peliharaan warga. Harganya murah. Dan cocok untuk menjadi menu santap berbuka puasa.

Pemandangan menakjubkan lagi terjadi pada ranu lainnya. Antara lain Ranu Kumbolo dan Ranu Regulo di kawasan Ranu pane Kecamatan Senduro. Hanya saja, akses menuju ke lokasi Ranu Regulo cukup sulit. Meski jaraknya dari perkampungan hanya berkisar ratusan meter, namun kendaraan tidak bisa menerobos langsung. Keindahan ranu disana lebih menakjubkan.

Apalagi di Ranu Kumbolo yang berada di jalur pendakian Semeru. Untuk sampai kesana memang butuh waktu jalan kaki sekitar tiga jam. Tetapi pesona alamnya luar biasa menakjubkan. "Meskipun jauh, kalau pas waktu kepingin ya kadang datang ramai-ramai," ungkap Layla salahsatu mahasiswi asal Surabaya.

Itulah komolekan Ranu di Lumajang, Bukan hanya pas untuk ngabuburit, tapi pada saat lebaran nanti, kawasan ini juga menjadi salah satu alternatif wisata jujugan.
Gawat Sudarmonto, Kepala Dinas Pariwisata Lumajan menjelaskan pihaknya memang tidak banyak memoles wisata alam ini. Khawatir unsur alaminya berkurang. Hanya saja, Dinas Pariwisata melakukan pembinaan pada warga sekitar.

Untuk menjadikan Wisata Ranu ini sebagai alternatif wisata lebaran, Gawat mengaku penanganannya tidak terlalu sulit. Karena pesona alamnya yang sangat kuat. Maka dari itu, pemerintah hanya memberikan pemeliharaan sarana dan prasarana.

Seperti pemeliharaan hotel yang berada di dekat Ranu Klakah. "Warga juga bisa menikmati ranu dan bermalam di hotel," ungkapnya. Pada masa lebaran ini menurut dia pengunjung mulai membludak. (fit/hdi)

Juma'at 25 Juli 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya Hamparan Bunga Kebun Nursery Polije

Jujugan Florist, Tempat Asyik untuk Foto Prawedding JEMBER - Memasuki kawasan wisata Rembanganpara pengunjung langsung diajak menikmati kesegaran udara. embusan angin sepoi-sepoi an barisan pepohonan sepanjang jalan. Tak seperti wilayah Kota Jember yang panas dan aepi pepohonan, sejauh mata memndang jalan di kawasan ini terlindungi banyak pepehonan. Ada sebuah tempat yang berada tepat sebelum pintu masuk kawasan wisata Rembangan yang  memiliki hamparan kebun bunga dan tanaman hias dalam pot. Kebun itiu adalah poltek Nursery. Kawan kebun bunga dan tanaman hias yang sudah banyak dikenal sebagai salah satu pemasok bunga potong terbesar di Jember. Di kebun kurang lebih satu hektar ini terdapat berbgai macam bunga anggrek, krisan dan gerbera. Selailn itu, terdapat juga tanaman daun eksotis dalam pot yang sering dijadikan bahan rangkaian bunga dekorasi pernikahan. Aneka jenis bunga krisan dan anggrek itu bisa dibeli dengan harga Rp 7.500 hingga Rp 100 ribu. Tergantung jenis dan uk...

The Waroeng Batik Sumbersari Maesan

Pengunjung Sembari Belajar Membatik BUKAN hanya menyajikan kuliner tradisional yang berbeda, The waroeng Batik Sumbersari juga menyediakan suguhan yang cukup menrik bagi pengunjung. Puas kuliner, pengunjung bisa belajr batik. Mulai dari proses mencanting, pewarnaan hingga pengeringan. "Sebelum ada warung, memang awalnya sudah ada gerai batik Sumbersari. Jadi The warung dan batik menjadi satu tubuh," jelas Yuke Yuliantaries, Pengelola dan pemilik The Waroeng ini. sehingga masyarakt atau pengunjung yang datang dapat menikmati eduwisata batik.

Tawarkan Wisata Klasik Peninggalan Belanda

Air Kolam renang Alami dari Pegunungan DATANG ke Wisata Rembangan tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati kolam renag yang disediakan. sebab, air tersebut merupakan aliran dari air pegunungan yang segar. Bukan air galian dengan cara bor. Bahkan, para pengunjung yang datang ada yang hanya untuk menikmati kolam Rembangan, selalu ramai dikunjungi. Meskipun bukan hari libur. Terutama di waktu sore hari. "Jadi di sini masih serba alami," kata Sugeng Riyadi, kepala bagian Tata Usaha Wisata rembangan.