Langsung ke konten utama

Megahnya Alam dari Bukit Jemeluk


Seberapa sering Anda pergi  ke Bali? Lokasi mana yang menjadi favorit? Bisa saja cantiknya Tanah Lot, eksotisme sunset di Kuta, atau serunya permainan air di Tanjung Benoa. Tapi, bagi saya itu mainstream.

JUNI lalu, saat libur sekolah tiba, saya mengunjungi Pulau Dewata. Teman semasa TK, kuliah, dan era yang berdomsili di Bali saya minta untuk menemani. Meski sehari, tidak apa-apa, hitung-hitung reuni kecil. Hasilnya, kami bertujuh pergi ke timur Bali. Tepatnya ke Pntai Amed, karangasem.

Standar, sih. hanya ingin menikamati air laut dan sekedar membuktikan ucapan seorang bule  yang pernah saya temui kala di Matram. Dia bilang, Amed punya kejutan cantik. Kawasan pesisir sepi. namun, panoramanya tidak bisa diragukan lagi. Apalagi alam bawah lautnya siapa yang tidak tergiur, heh?

Diperlukan tiga jam perjalanan denngan motor jika itempuh dari kawasan Legian. Kami tidak beriringan. Hanya sepekat bertemu di Amed. Sepanjng jalan menuju Karangasem, pemandangan didominasi hijaunya sawah beradu langit biru cerah. Awn-awan putih menggumpal bak gulasi manis. Angin berembu semilir. Padanan syahdu yang memanjakan hati. semakin asyik menyaksikan lalu-lalang  warga lokal pergi sembahyang dan membersihkan pura. Wewangian kemenyang menguar. Harum.

Memasuki kawasan Amed, mata msih dimanjakan dengan hujaunya pepohonan. Silih erganti dengan penginapan yang tak sebegitu rapat. laiknya kawasan kuta Selatan, juga, warung penyedia jasa sewa snorkel , diving, licencse, dan sewa kapal. Semua dibanderol murah meriah. Sepakat alat snorkel, misalnya, hanya Rp 25.000.

kawasan Amed Minggu pagi tidak nramai, cenderung sepi. Memang, Amed ukan satu-satunya tempat snorkeling atau diving di Bali Timur. Tetapi, bermain air di sini patut dicoba. Pantai Amed tidak berpasir. putih halus menggelikan kaki. Justru hitam bercampur erikil. Sakit di kaki, sudah tentu. Riak ombak nyaris tak tampak. Air begitu teang. Belum lagi pemandangan bawah laut yang amat memikat.

Di sana wisatawan juga bisa melihat shipwreck bekas Perang Dunia II. Bangkai kapal Jepang tersebut kini menjadi substrat bagai terumbu karang. Ada juga pura di dasar laut yang menjadi ikon Amed.

Masih di dekat pantai, dari bukit Jemeluk, kami menyaksiaknmegahnya pertumpahkan lukiasan alam. dari bukit inilah, kami bisa melihat Gunung Agung bertemu dengan pantai Amed. Air laut membiru. langit meramu, Agung menjam. Di trip kali ini, saya menyadari bahwa Bali bukan sekedar Kuta atau Sanur. Tapi, di ujung timur Bali, alam masih menyimpan sejuta pesona.(*/c7/jan)


Jawa Pos
Jum'at 11 September 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya Hamparan Bunga Kebun Nursery Polije

Jujugan Florist, Tempat Asyik untuk Foto Prawedding JEMBER - Memasuki kawasan wisata Rembanganpara pengunjung langsung diajak menikmati kesegaran udara. embusan angin sepoi-sepoi an barisan pepohonan sepanjang jalan. Tak seperti wilayah Kota Jember yang panas dan aepi pepohonan, sejauh mata memndang jalan di kawasan ini terlindungi banyak pepehonan. Ada sebuah tempat yang berada tepat sebelum pintu masuk kawasan wisata Rembangan yang  memiliki hamparan kebun bunga dan tanaman hias dalam pot. Kebun itiu adalah poltek Nursery. Kawan kebun bunga dan tanaman hias yang sudah banyak dikenal sebagai salah satu pemasok bunga potong terbesar di Jember. Di kebun kurang lebih satu hektar ini terdapat berbgai macam bunga anggrek, krisan dan gerbera. Selailn itu, terdapat juga tanaman daun eksotis dalam pot yang sering dijadikan bahan rangkaian bunga dekorasi pernikahan. Aneka jenis bunga krisan dan anggrek itu bisa dibeli dengan harga Rp 7.500 hingga Rp 100 ribu. Tergantung jenis dan uk...

The Waroeng Batik Sumbersari Maesan

Pengunjung Sembari Belajar Membatik BUKAN hanya menyajikan kuliner tradisional yang berbeda, The waroeng Batik Sumbersari juga menyediakan suguhan yang cukup menrik bagi pengunjung. Puas kuliner, pengunjung bisa belajr batik. Mulai dari proses mencanting, pewarnaan hingga pengeringan. "Sebelum ada warung, memang awalnya sudah ada gerai batik Sumbersari. Jadi The warung dan batik menjadi satu tubuh," jelas Yuke Yuliantaries, Pengelola dan pemilik The Waroeng ini. sehingga masyarakt atau pengunjung yang datang dapat menikmati eduwisata batik.

Tawarkan Wisata Klasik Peninggalan Belanda

Air Kolam renang Alami dari Pegunungan DATANG ke Wisata Rembangan tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati kolam renag yang disediakan. sebab, air tersebut merupakan aliran dari air pegunungan yang segar. Bukan air galian dengan cara bor. Bahkan, para pengunjung yang datang ada yang hanya untuk menikmati kolam Rembangan, selalu ramai dikunjungi. Meskipun bukan hari libur. Terutama di waktu sore hari. "Jadi di sini masih serba alami," kata Sugeng Riyadi, kepala bagian Tata Usaha Wisata rembangan.