Langsung ke konten utama

Pesona Keindahan Pulau Lihaga di Sulawesi Utara

Pada hari ini Nabilla kan membagikan artikel yang Nabilla ambil dari Jawa Pos bagian Indonesia Indah tentang Keindahan Pulau Lihaga di Sulawesi Utara

Hamparan Tepung, Air Sejernih Mineral


Wisata pantai di Sulawesi Utara memang sudah menjadi primadona di Nusantara, bahkan internasional. Salah satunya, pantai di Pulau Lihaga, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara (Minut). Eksotisme pantai yang tergolong "perawan" itu sangat memesona.

ROMBONGAN mahasiswa sebuah universitas ternama di Sulawesi Utara (Sulut) melakukan perjalanan wisata ke LIhaga. Untuk menuju ke pulau tidak berpenghuni tersebut, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari pusat Kota Manado. Jarak tersebut baru mencapai dermaga di Pelabuhan Likupang. Akhirnya, hampir sepuluh unit kendaraan pribadi bertolak dari kampus, melewati Kota MAnado, menuju KAbupaten Minahasa Utara (Minut).
Dalam perjalanan, para mahasiswa juga dimanjakan dengan pemandangan Gunung Kelabat, salah satu gunung di Sulut. Kebetulan, cuaca hari itu sangat bersahabat.
Mintalah pengemudi perahu untuk melewati Pulau gangga. Pulau tetangga yang jujuga indah dengan sebuah resor yang disebutkan milik warga Italia.
Lalu, sebelum turun di pantai Lihaga, kitari dahulu pulau itu. Bibir pantai akan menyajikan pemandangan yang tidak akan terlupakan. Gradasi air dari warna biru ke hijau dan diakhiri dengan buih ombak yang memecah di pasir putih sungguh sebuah sajian yang memsona. Ditambah lagi pemandangan batu karang di sisi lain pulau.
Saat kapal berjarak kurang dari 300 meter dengan bibir pantai, melalui jernihnya air, kami dapat melihat karang-karang yang indah menghiasi pemandangan bawah air di sekitar pulau tersebut. Kami menikamti pemandangan bawah air yang menyejukkan mata.
"Air di sini seperti air minum di rumah saya, jernih sekali," ujar salah seorang mahasiswi. Kalimat itu di sampbut dengan ucapan salah seorang laki-laki penumpang kapal. "Pasirnya seperti tepung," sambung Ito. Perjalnan kami dari pelabuhan memakan waktu sekitar 40 menit.
Bawah laut Lihaga juga menyajikan pemandangan yang sangat indah. Ketika berada di pantai, gazebo dengan tempat duduk kami. Bermain pasir sambil berkejaran dengan ombak merupakan pilihan menarik. MAndi dan be-snorkeling juga tidak kalah serunya.
Menurut penjaga pulau, Lihaga hanya seluas lima hektare. Setengah pulau tersebut adalah hutan. Tidak ada resor atau penginapan di pulau itu. Yang ada hanya pondok-pondok kecil tempat berteduh para pekerja pengurus pulau. (sky/JPNN/ c4/ady)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya Hamparan Bunga Kebun Nursery Polije

Jujugan Florist, Tempat Asyik untuk Foto Prawedding JEMBER - Memasuki kawasan wisata Rembanganpara pengunjung langsung diajak menikmati kesegaran udara. embusan angin sepoi-sepoi an barisan pepohonan sepanjang jalan. Tak seperti wilayah Kota Jember yang panas dan aepi pepohonan, sejauh mata memndang jalan di kawasan ini terlindungi banyak pepehonan. Ada sebuah tempat yang berada tepat sebelum pintu masuk kawasan wisata Rembangan yang  memiliki hamparan kebun bunga dan tanaman hias dalam pot. Kebun itiu adalah poltek Nursery. Kawan kebun bunga dan tanaman hias yang sudah banyak dikenal sebagai salah satu pemasok bunga potong terbesar di Jember. Di kebun kurang lebih satu hektar ini terdapat berbgai macam bunga anggrek, krisan dan gerbera. Selailn itu, terdapat juga tanaman daun eksotis dalam pot yang sering dijadikan bahan rangkaian bunga dekorasi pernikahan. Aneka jenis bunga krisan dan anggrek itu bisa dibeli dengan harga Rp 7.500 hingga Rp 100 ribu. Tergantung jenis dan uk...

The Waroeng Batik Sumbersari Maesan

Pengunjung Sembari Belajar Membatik BUKAN hanya menyajikan kuliner tradisional yang berbeda, The waroeng Batik Sumbersari juga menyediakan suguhan yang cukup menrik bagi pengunjung. Puas kuliner, pengunjung bisa belajr batik. Mulai dari proses mencanting, pewarnaan hingga pengeringan. "Sebelum ada warung, memang awalnya sudah ada gerai batik Sumbersari. Jadi The warung dan batik menjadi satu tubuh," jelas Yuke Yuliantaries, Pengelola dan pemilik The Waroeng ini. sehingga masyarakt atau pengunjung yang datang dapat menikmati eduwisata batik.

Tawarkan Wisata Klasik Peninggalan Belanda

Air Kolam renang Alami dari Pegunungan DATANG ke Wisata Rembangan tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati kolam renag yang disediakan. sebab, air tersebut merupakan aliran dari air pegunungan yang segar. Bukan air galian dengan cara bor. Bahkan, para pengunjung yang datang ada yang hanya untuk menikmati kolam Rembangan, selalu ramai dikunjungi. Meskipun bukan hari libur. Terutama di waktu sore hari. "Jadi di sini masih serba alami," kata Sugeng Riyadi, kepala bagian Tata Usaha Wisata rembangan.