Assalamualikum semua.. Ketemu lagi sama Nabilla.. Kali ini Nabilla akan membgikan Artikel Dari Jawa Pos Bagian My Jouney milik dari kak John Maximillan, Peljar SMAK Hendrikus Surabaya.. Di artikel ini kak John menceritakan perjalan dan pengalamn bertemu ikan-ikan cantik Di pulau Menjangan Bali bersama sang ibunda.. Bagaimana sih keindahan bawah laut di Pulau Menjangan, Bali.. Read More yuk .
Tiba di Gilimanuk, kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan taksi menuju ke Desa Pemuteran (tempat dive center kami berda). Kami sengaja memilih taksi supaya tepat waktu. Sebab, kami memulai diving hari itu juga. Begitu sampai di lokasi, kami tidak menyia-nyiakan waktu. Langsung fitting dan sarapan. Sebab, perjalanan kami masih berlanjut.
Kami harus menuju ke Labuhan Lalang, pelabuhan tempat perahu yang membawa kami ke Pulau Menjangan terlambat. Perjalanan kami di atas kapal dinaungi birunya langit yang cerah. hari yang bagus untuk memulai menyelam. Sungguh tidak sabar.
Dive spot kami yang pertama adlah POS II. Ini adalah penyelaman "wall" dengan kedalaman drop off sekitar 40 m. Hard dan sotf coral yang berwarna-warni menutupi permukaan dinding jurang. Berbagai macam ikan seperti parrot fish, angel fish, surgeon fishes, dan clown fish hidup di sepanjang dinding tersebut. Indah Sekali.
Kami bernasib baik bisa menjumpai green sea turtle (penyu hijau) yang tengah asik menikmati makan siang. Ia sama sekali tidak terusik dengan kami yang bergantian mengambil fotonya. Kami semua dibuat terpesona. Lantas, kami berpindah spot ke Mangroove Point setelah surface interval.
Pemandangan gua-gua bawah air dengan overhang yang dramatis memanjakan mata kami. Kami beruntung didampingi Aria, our eangle-eyed guide. Sebab, kami bisa menyaksikan electric clam, orang utan crab, squant shrimps, dan macam-macam nudibranch atau siput air.
Jika hari pertama lumayan santai, penyelaman kami hari kedua cukup menantang. Yakni, di sekitar Eel Garden. Dengan arus yang lumayan kuat, kami melakukan drift dive. Turun menggunakan line, kami lalu bergerak menyusuri lereng yang sangat indah. Bagaikan pelangi, warna-warni coral membentang di depan kami. Rentetan gorgonia raksasa dengan ukuran lebih dari 2 meter beserta aneka ragam ikan menghiasi dinding jurang.
Setiba di Eel Garden, kami disuguhi pemandangan hamparan pasir yang dipenuhi belut laut. Karena itu, tempat tersebut diberi nama Eel Garden atau kebun belut laut. Dari sana kami menyelam mengikuti arus bagaikan di film Finding Nemo. Yang membuat saya sangat terkesan adalah perjumpaan dengan pygmy seahorse atau kuda kerdil (ukurannya 1-2 cm saja).
Dive kedua kami hari itu aadlah Channel Point. Tidak hanya landmark bouy membuat kami sangat berhati-hati. Kami mengikuti arus, melewati Eel Garden, hingga sampai ke gugusan karang di kedalaman 20 m. Pemandangannya menakjubkan. KAmi menemukan beragam jenis ikan seperti scorpion fish, lion fish, crocodile fish, lizard fish, dan flounder berkat kejelian Putu, guide kami.
Melihat dan mengagumi seluruh keindahan tersebut membuat rasa lelah kami terobati. (*/c15/jan)
Berjumpa Penyu Hijau yang Asyik Makan
Bagi saya, Pulau Menjangan, Bali, bagaikan magnet. Pulau itu adalah tempat saya dulu mendapat sertifikasi menenyelam. Saya tidak pernag bosan dengan pulau tersebut. Sewaktu ibu meminta saya untu menemaninya menyelam (lagi) di sana, saya jawab, YA!Tiba di Gilimanuk, kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan taksi menuju ke Desa Pemuteran (tempat dive center kami berda). Kami sengaja memilih taksi supaya tepat waktu. Sebab, kami memulai diving hari itu juga. Begitu sampai di lokasi, kami tidak menyia-nyiakan waktu. Langsung fitting dan sarapan. Sebab, perjalanan kami masih berlanjut.
Kami harus menuju ke Labuhan Lalang, pelabuhan tempat perahu yang membawa kami ke Pulau Menjangan terlambat. Perjalanan kami di atas kapal dinaungi birunya langit yang cerah. hari yang bagus untuk memulai menyelam. Sungguh tidak sabar.
Dive spot kami yang pertama adlah POS II. Ini adalah penyelaman "wall" dengan kedalaman drop off sekitar 40 m. Hard dan sotf coral yang berwarna-warni menutupi permukaan dinding jurang. Berbagai macam ikan seperti parrot fish, angel fish, surgeon fishes, dan clown fish hidup di sepanjang dinding tersebut. Indah Sekali.
Kami bernasib baik bisa menjumpai green sea turtle (penyu hijau) yang tengah asik menikmati makan siang. Ia sama sekali tidak terusik dengan kami yang bergantian mengambil fotonya. Kami semua dibuat terpesona. Lantas, kami berpindah spot ke Mangroove Point setelah surface interval.
Pemandangan gua-gua bawah air dengan overhang yang dramatis memanjakan mata kami. Kami beruntung didampingi Aria, our eangle-eyed guide. Sebab, kami bisa menyaksikan electric clam, orang utan crab, squant shrimps, dan macam-macam nudibranch atau siput air.
Jika hari pertama lumayan santai, penyelaman kami hari kedua cukup menantang. Yakni, di sekitar Eel Garden. Dengan arus yang lumayan kuat, kami melakukan drift dive. Turun menggunakan line, kami lalu bergerak menyusuri lereng yang sangat indah. Bagaikan pelangi, warna-warni coral membentang di depan kami. Rentetan gorgonia raksasa dengan ukuran lebih dari 2 meter beserta aneka ragam ikan menghiasi dinding jurang.
Setiba di Eel Garden, kami disuguhi pemandangan hamparan pasir yang dipenuhi belut laut. Karena itu, tempat tersebut diberi nama Eel Garden atau kebun belut laut. Dari sana kami menyelam mengikuti arus bagaikan di film Finding Nemo. Yang membuat saya sangat terkesan adalah perjumpaan dengan pygmy seahorse atau kuda kerdil (ukurannya 1-2 cm saja).
Dive kedua kami hari itu aadlah Channel Point. Tidak hanya landmark bouy membuat kami sangat berhati-hati. Kami mengikuti arus, melewati Eel Garden, hingga sampai ke gugusan karang di kedalaman 20 m. Pemandangannya menakjubkan. KAmi menemukan beragam jenis ikan seperti scorpion fish, lion fish, crocodile fish, lizard fish, dan flounder berkat kejelian Putu, guide kami.
Melihat dan mengagumi seluruh keindahan tersebut membuat rasa lelah kami terobati. (*/c15/jan)
Komentar
Posting Komentar