Dalam kesempatan kali ini Nabilla mengambil artikel Telusur dari Jawa Pos yang berjudul Memacu Adrenalin di Pantai Kedung Tumpang, Tulungagung..
Namanya Pantai Kedung Tumpang. Namun, ada yang memilih menamai tebing karang karena tidak ada pasir putih laiknya pantai disana, melainkan gugusan karang yang berdiri kukuh dengan beragam bentuk. Salah satunya memiliki empat cekungan yang sering disamakan dengan kolam renang oleh pengunjung.
PANTAI kedung Tumpang bisa dicapai dengan jalan darat. Dari pusat kota Tulungagung, dibutuhkan waktu sekitar satu setengah jam. Jika membawa sepeda motor,pengunjung bisa langsung mencapai tempat parkir yang sudah disediakan warga sekitar. Namun, jika menggunakan mobil, pengunjung harus parkir di persimpangan jalan desa, kemudian jalan kaii sejauh 2 kilometer menuju tempat parkir sepeda motor.
Jika ingin bertandang ke Pantai Kedung Tumpang, di Desa/Kecamatan Pucanglaban, pengunjung harus mempunyai nyali besar. Sebab, jalur yang akan ditempuh menguji keberanian. Dari tempat parkir sepeda moptor, pengunjung harus berjalan kaki menuruni bukit Tumpang untuk mencapai Pantai Kedung Tumpang.
Di beberapa titik, jalurnya sangat curam. Di sebelahnya, terdapat jurang dengan bagian bawah yang berupa karang. Jika tidak ingin tergelincir, pengunjung harus berpegangan pada tali atau akar pohon yang sudah dikondisikan sedemikian rupa oleh warga sehingga aman untuk menahan beban. Para pengunjung tidak perlu khawatir. Sebab, kondisi tersebut cukup kuat. Satu tali digunakan untuk satu orang dan turunnya harus bergantian.
Namun, ketegangan itu terbayar dengan keindahan pemandangan yang tersaji. Pantai Kedung Tumpang memiliki luas sekitar 1 kilometer dan 9 tempat yang menakjubkan. Dari sebelah kanan, jika pengunjung memandang laut lepas, terdapat air terjun Curuk Wangi, Salaura, Kedung Antal, Kedung Dowo, Kedung Gede, Kalimati, dan Bokong Semar.
Namun, yang paling menarik perhatian pengunjung adalh Kedung Antal. Sebab, tempat tersebut memiliki sekitar empat ceruk dengan kedalaman sekitar 2 meter seperti kolam renang bertepian karang.
Menurut keterangan warga, Kedung ANtal terisi air laut ketika musim penghujan karena saat itu air laut pasang hingga memenuhi ceruk-ceruk itu. Warna air kedung Antal cukup menrik. Ada yang biru dan hijau. Itu memancing para pengunjung untuk berendam. Pengunjung tetap harus berhati-hati sewaktu-waktu ombak dari laut bebas bisa menyambar sampai ke Kedung Antal. (zaki jazai/c20/any)
Kolam Renang Alami di Tengah Karang
Namanya Pantai Kedung Tumpang. Namun, ada yang memilih menamai tebing karang karena tidak ada pasir putih laiknya pantai disana, melainkan gugusan karang yang berdiri kukuh dengan beragam bentuk. Salah satunya memiliki empat cekungan yang sering disamakan dengan kolam renang oleh pengunjung.
PANTAI kedung Tumpang bisa dicapai dengan jalan darat. Dari pusat kota Tulungagung, dibutuhkan waktu sekitar satu setengah jam. Jika membawa sepeda motor,pengunjung bisa langsung mencapai tempat parkir yang sudah disediakan warga sekitar. Namun, jika menggunakan mobil, pengunjung harus parkir di persimpangan jalan desa, kemudian jalan kaii sejauh 2 kilometer menuju tempat parkir sepeda motor.
Jika ingin bertandang ke Pantai Kedung Tumpang, di Desa/Kecamatan Pucanglaban, pengunjung harus mempunyai nyali besar. Sebab, jalur yang akan ditempuh menguji keberanian. Dari tempat parkir sepeda moptor, pengunjung harus berjalan kaki menuruni bukit Tumpang untuk mencapai Pantai Kedung Tumpang.
Di beberapa titik, jalurnya sangat curam. Di sebelahnya, terdapat jurang dengan bagian bawah yang berupa karang. Jika tidak ingin tergelincir, pengunjung harus berpegangan pada tali atau akar pohon yang sudah dikondisikan sedemikian rupa oleh warga sehingga aman untuk menahan beban. Para pengunjung tidak perlu khawatir. Sebab, kondisi tersebut cukup kuat. Satu tali digunakan untuk satu orang dan turunnya harus bergantian.
Namun, ketegangan itu terbayar dengan keindahan pemandangan yang tersaji. Pantai Kedung Tumpang memiliki luas sekitar 1 kilometer dan 9 tempat yang menakjubkan. Dari sebelah kanan, jika pengunjung memandang laut lepas, terdapat air terjun Curuk Wangi, Salaura, Kedung Antal, Kedung Dowo, Kedung Gede, Kalimati, dan Bokong Semar.
Namun, yang paling menarik perhatian pengunjung adalh Kedung Antal. Sebab, tempat tersebut memiliki sekitar empat ceruk dengan kedalaman sekitar 2 meter seperti kolam renang bertepian karang.
Menurut keterangan warga, Kedung ANtal terisi air laut ketika musim penghujan karena saat itu air laut pasang hingga memenuhi ceruk-ceruk itu. Warna air kedung Antal cukup menrik. Ada yang biru dan hijau. Itu memancing para pengunjung untuk berendam. Pengunjung tetap harus berhati-hati sewaktu-waktu ombak dari laut bebas bisa menyambar sampai ke Kedung Antal. (zaki jazai/c20/any)
Warga Jadi Pemandu Dadakan
NAMA pantai Kedung Tumpang mulai jadi perbincangan selama empat bulan terakhir. Pengunjung yang terus mengalir menguntungkan warga sekitar. Awalnya, Kedung Tumpang belum dikelola secara baik. Namun beberapa waktu terakhir, pemerintah setempat turun tangan.
Pekan lalu, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang beranggotakan warga sekitar, di bentuk. Kelompok tersebut memberi pengaruh positif. Warga memiliki alternatif pekerjaan baru. Mulai dari pemandu wisata dadakan, pengelola tempat parkir, hingga penjual makanan dan minuman ringan.
Keutungan yang didapat dari tempat wisata ini lumayan. Di akhir pekan, mereka bisa memperoleh pendapatan yang diperoleh pendapatan hingga Rp 15 juta hanya dari tempat parkir . Belum pendapatan yang diperoleh perorangan dari hasil penjualan makanan dan minuman.
Sayangnya, belum ada tempat yang menjual makanan atau oleh-oleh khas Kedung Tumpang. Jika ini juga dimanfaatlkan, perekonomian warga sekitar akan lebih terbanttu. (jaz/any)
Komentar
Posting Komentar