Langsung ke konten utama

Gili Iyang, Pulau dengan Kandungan Oksigen tertinggi di Indonesia

Gua Mahakarya hingga Syariah 


MENURUT temuan Lembaga Penerbangan dan Antarikasa (Lapan), salah satu sumber tingginya kandungan oksigen di Gili Iyang adalah bagusnya lalu lintas pergantian udara di sekujur pulau. Sebab, banyak gua di sana yang berfungsi sebagai ventilasi pulau. Ada 17 gua di Gili Iyang.
Salah satunya adalah Gua Mahakarya. Letaknya tak jauh dari Tebing Batu Canggah. Gua itu baru ditemukan warga setempat akhir tahun lalu.
Posisinya di tengah ladang penduduk di Desa Banraas. Setelah mengetahui luas dan keindahan di dalam gua warga mengeprasi pepohonan untuk membuat akses ke tempat itu untuk membuat akses ke tempat itu indah. Hampir selutuh stalaktit dan stalagmitnya masih masih hidup. Semua teori tentang pembentukan batu tets (dripstone) yang menggantung dari atap gua dan dari dasarnya menemukan jawabnya di sini. Air menetes dengan kandungan mineral sekunder dari ujung stalaktit, menimpa tanah di dasar gua, kemudian mengeras dan menjadi batu. Banyak stalakmit yang baru tumbuh. Rupanya putih bersih dan berkilauan.

Yang sudah puluhan atau ratusan terbentuk juga berjibun. Sepanjang 400 meter bentangan gua, batu-batu serupa manusia dan hewan menjadi suguhan. Ada yang mirip pengantin  di atas oelaminan, lalu singa sedang duduk, sekeluarga sedang berdiri , atau rajawali sedang merentangkan sayap. Gua Mahakarya adalah yang terbesar di antara gua-gua lain.
"Gua ini dulu bernama Gua Celeng. Setelah  dikembangkan kepala desa dan warga setempat, namanya  diganti," papar juru kunci gua Abdullah. Soal nama Gua Celeng, sebenernya ada sejarahnya ada sejarahnya. Di dalam gua, memang ada batu seperti pantat celeng yang batang pepohonan.
Di bagian lain, Abdullah tiba-tiba mengambil batu, lalu mengetuk-ngetuknya di antara deretan stalaktit yang berbentuk pipiuh. Irama musik perkusi kemudian muncul dari sana. Setiap pipihan stalaktit mengeluarkan nada yang berbeda-benar. Batu-batu itu juga memancarkan sinar yang gemerlapan di tengah gelap.
Ada beberapa lubang menganga di atas gua yang membantu sinar matahari menyeruak ke dalamnya. "Tapi, pas hujan, airnya tidak masuk ke dalam. Tidak ada genangan air sama sekali," kata Suhri dari kelompok sadar wisata Gili Iyang. Lubang itu pula yang membagi suhu di dua ruang gua yang terpisah, yang terlotak belakang satu dengan lainnya. Panas dan sejuk.
Lainnya adalah Gua Air. Di dalamnya, terdapat mata air tawar, meski lokasinya di pinggir pantai. Kemudian, ada Gua Syariah yang biasanya didatangi para remaja gili untuk ngabuburit saat Ramadhan. Berikutnya adalah Gua Petapa Kelompang yang konon kerap digunakan para leluhur untuk bertapa.
Setelah seharian mengeksplorasi seluruh pulau, sorenya bergegaslah mencari tempat nyaman di bagian barat pulau. Pastikan baterai kamera masih tersisa. Sebab, di sanasudah menunggu pemandangan sunset yang selalu indah. Sayang kalau melewatkannya. (cak/c11/any)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya Hamparan Bunga Kebun Nursery Polije

Jujugan Florist, Tempat Asyik untuk Foto Prawedding JEMBER - Memasuki kawasan wisata Rembanganpara pengunjung langsung diajak menikmati kesegaran udara. embusan angin sepoi-sepoi an barisan pepohonan sepanjang jalan. Tak seperti wilayah Kota Jember yang panas dan aepi pepohonan, sejauh mata memndang jalan di kawasan ini terlindungi banyak pepehonan. Ada sebuah tempat yang berada tepat sebelum pintu masuk kawasan wisata Rembangan yang  memiliki hamparan kebun bunga dan tanaman hias dalam pot. Kebun itiu adalah poltek Nursery. Kawan kebun bunga dan tanaman hias yang sudah banyak dikenal sebagai salah satu pemasok bunga potong terbesar di Jember. Di kebun kurang lebih satu hektar ini terdapat berbgai macam bunga anggrek, krisan dan gerbera. Selailn itu, terdapat juga tanaman daun eksotis dalam pot yang sering dijadikan bahan rangkaian bunga dekorasi pernikahan. Aneka jenis bunga krisan dan anggrek itu bisa dibeli dengan harga Rp 7.500 hingga Rp 100 ribu. Tergantung jenis dan uk...

The Waroeng Batik Sumbersari Maesan

Pengunjung Sembari Belajar Membatik BUKAN hanya menyajikan kuliner tradisional yang berbeda, The waroeng Batik Sumbersari juga menyediakan suguhan yang cukup menrik bagi pengunjung. Puas kuliner, pengunjung bisa belajr batik. Mulai dari proses mencanting, pewarnaan hingga pengeringan. "Sebelum ada warung, memang awalnya sudah ada gerai batik Sumbersari. Jadi The warung dan batik menjadi satu tubuh," jelas Yuke Yuliantaries, Pengelola dan pemilik The Waroeng ini. sehingga masyarakt atau pengunjung yang datang dapat menikmati eduwisata batik.

Tawarkan Wisata Klasik Peninggalan Belanda

Air Kolam renang Alami dari Pegunungan DATANG ke Wisata Rembangan tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati kolam renag yang disediakan. sebab, air tersebut merupakan aliran dari air pegunungan yang segar. Bukan air galian dengan cara bor. Bahkan, para pengunjung yang datang ada yang hanya untuk menikmati kolam Rembangan, selalu ramai dikunjungi. Meskipun bukan hari libur. Terutama di waktu sore hari. "Jadi di sini masih serba alami," kata Sugeng Riyadi, kepala bagian Tata Usaha Wisata rembangan.