Hai.. Dalam artikel ke-3 nabilla akan membagikan cerita menarik milik Raditya Wisnu S. Yang terbit di Jawa Pos bagian My Journey. Di artikel ini kak Raditya menceritakan pengalamannya berkunjung ke Jogjakarta. Menariknya tempat ini menurut kak Raditya mirip dengan ayang ada di film Twilight.. Baca selengkapnya yuk..
LIBURAN kali ini saya memilih Jogjakarta sebagai tujuan wisata. Langsung saja saya mebuat jadwal dan berkemas. Tak saya hanya berisi satu kamera dengan satu lensa standar terpasang. Perjalanan dari Semarang ke Kota Gudeg dengan menggunakan mobil pribadi normalnya membutuhkan waktu sekitar tiga jam.Destinasi pertama adalah Sumur Gumiling yang terletak di kompleks wisata Taman Sari, tidak jauh dari dari Keraton Jogjakarta. Ikuti saja penunjuk jalan yang mengarah ke Taman Sari, Anda akan sampai tujuan. Biaya untuk berkunjung saat itu gratis.
Letak objek wisata tersebut cukup membingungkan karena posisinya ada di bawah rumah penduduk. Disarankan untuk bertanya kepada warga sekitar supaya lebih mudah.
Setelah panas-panasan, tujuan kami selanjutnya adalah dataran tinggi cukup sejuk, yakni hutan pinus Imogiri. Letaknya masih di Kabupaten Bantul juga. jadi, tidak terlalu jauh dari lokasi sebelumnya. Jalannya pun tidak membingungkan. Oh iya, di sana tidak dipungut biaya masuk. Gratis lagi, deh.
Sungguh saya sangat kagum dengan pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi dan rimbun. Berada di sana seperti merasakan ikut bermain di dalam film Twilight karena lokasinya mirip, heh. Seketika imajinasi saya meledak-ledak. Saya segera mengeluarkan kamera dan beraksi.
Sebelum kembali di Semarang, kami menyempakan berkunjung ke Candi Ratu Boko. Jaraknya tidak jauh dari kompleks Candi Prambanan. Biaya masuk Rp 75.000 per orang dan Rp 5.000 untuk parkir mobil.
Kompleks Candi Ratu Boko cukup luas. Ada kolam dan beberapa bangunan lain. Tapi, saya paling tertarik dengan candi utama yang terletak di depan kompleks. Bentuk bangunannya menyerupai gerbang yang menghadap ke arah barat. Sebenarnya tempat itu sangat tepat untuk memotret matahari terbenam. Sayangnya, cuaca sedang tidak mendukung kala itu. Akhirnya saya memotret objek lain supaya kunjungan kami tidak sia-sia. (*/c7/jan)
Serasa Main Film Twilight di Imogiri
Di Jogjakarta, tersimpan surga-surga tersembunyi untuk dikunjungi setiap saat. Tidak hanya terjangkau, daerah istimewa ini juga selalu menawarkan keceriaan dan kejutan untuk para traveller.LIBURAN kali ini saya memilih Jogjakarta sebagai tujuan wisata. Langsung saja saya mebuat jadwal dan berkemas. Tak saya hanya berisi satu kamera dengan satu lensa standar terpasang. Perjalanan dari Semarang ke Kota Gudeg dengan menggunakan mobil pribadi normalnya membutuhkan waktu sekitar tiga jam.Destinasi pertama adalah Sumur Gumiling yang terletak di kompleks wisata Taman Sari, tidak jauh dari dari Keraton Jogjakarta. Ikuti saja penunjuk jalan yang mengarah ke Taman Sari, Anda akan sampai tujuan. Biaya untuk berkunjung saat itu gratis.
Letak objek wisata tersebut cukup membingungkan karena posisinya ada di bawah rumah penduduk. Disarankan untuk bertanya kepada warga sekitar supaya lebih mudah.
Saya memilih lokasi tersebut karena terpesona dengan keindahan arsitekstur lama, terutama desain tangganya yang terbilang unik. Lalu, terowongan yang membuat kita seperti berada pada zam dulu.
Selanjutnya, kami berjalan ke selatan Jogjakarta, Yakni Kabupaten bantul. Tujuan kami adalah Gumuk Pasir. Lokasi tersebut dijuluki padang pasirnya Indonesia. lagi-lagi, kita tidak perlu membayar tiket untuk masuk kawsan itu. Cukup bayar parkir kendaraan saja. Bagi penghobi memotret seperti saya, tempat tersebut sangat coock untuk mengeksekusi ide-ide foto kreatif. klip video Orang Ketiga-nya HiVi juga diambil di lokasi itu.Setelah panas-panasan, tujuan kami selanjutnya adalah dataran tinggi cukup sejuk, yakni hutan pinus Imogiri. Letaknya masih di Kabupaten Bantul juga. jadi, tidak terlalu jauh dari lokasi sebelumnya. Jalannya pun tidak membingungkan. Oh iya, di sana tidak dipungut biaya masuk. Gratis lagi, deh.
Sungguh saya sangat kagum dengan pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi dan rimbun. Berada di sana seperti merasakan ikut bermain di dalam film Twilight karena lokasinya mirip, heh. Seketika imajinasi saya meledak-ledak. Saya segera mengeluarkan kamera dan beraksi.
Sebelum kembali di Semarang, kami menyempakan berkunjung ke Candi Ratu Boko. Jaraknya tidak jauh dari kompleks Candi Prambanan. Biaya masuk Rp 75.000 per orang dan Rp 5.000 untuk parkir mobil.
Kompleks Candi Ratu Boko cukup luas. Ada kolam dan beberapa bangunan lain. Tapi, saya paling tertarik dengan candi utama yang terletak di depan kompleks. Bentuk bangunannya menyerupai gerbang yang menghadap ke arah barat. Sebenarnya tempat itu sangat tepat untuk memotret matahari terbenam. Sayangnya, cuaca sedang tidak mendukung kala itu. Akhirnya saya memotret objek lain supaya kunjungan kami tidak sia-sia. (*/c7/jan)
Komentar
Posting Komentar