Langsung ke konten utama

Kedung Maor, Kejutan Kecil di Tengah hutan Lindung

Danau Suara Harimau

Berada di kawasan hutan lindung, Kedung Maor tak pernah kering karena menjadi muara bebrapa sungai sekaligus. Gemericik air yang berkawin dengan bebatuan menciptakan atmosfer yang menyejukkan.

TAK ada yang tahu pasti kenapa lokasi itu di sebut Kedung Maor. Masyarakat setempat menyatakan, berdasarkan cerita turun-temurun sekian generasi, Kedung berarti danau, sedangkan Maor adalah suara yang muncul saat harimau hutan berkelahi. Entah betul atau tidak. Yang pasti, tiada seekor pun harimau yang pernah dilihat warga.


Sejatinya, daya tarik utama adalah air terjun yang tercipta dari aliran sungai manuju muara. Karena masuk musim kemarau, debit airnya mengecil, tapi tak mentusutkan keindahan alam yang tersajidi sana.

Mencari lokasi Kedung Maor cukup mudah. Ketika sampai jembatan DEsa Kedung sumber, Kecamatan Temayang, ada papan nama besar di samping kanan jalan yang menunjukkan arah menuju lokasi air terjun. Pengunjung diarahkan masuk wilayah hutan sekitar 1 km. Jalanan yang di lalui merupakan bekas jalur kereta api milik Perhutani. Namun, kini rel tak lagio tampak karena tertutup batu.

Setelah berjalan kaki sekitar 50 meter serta sedikit terganggu dengan kendaraan pengangkut material untuk pembangunan Waduk Gongseng di bagian lain hutan lindung, pengunjung segera mendengar suara air yang bergemericik. "Suasananya bikin nyaman," kata Akmal, 20, salah pengunjung. "Apalagi kalau musim hujan, terlihat sangat hijau," tambahnya.

Dia mengaku terkesima dengan keindahan air terjun yang bermuara ke danau kecil itu. Kontur batu yang terbentuk karena gerusan air juga menambahkan aksen pemandangan yang unik. Tak heran jika banyak fotografer yang tertantang untuk mengabadikan gambarnya.

Kepala Desa (Kades) Kedungsumber Kardi meyatakan, air terjun Kedung Maor mulai ramai dikunjungi wisatawan atau pencipta alam setahun terakhir. Sebab, pesona keindahan dan bebatuan di sana tampak alami. Awalnya, akses menuju tempat tersebut sangat sulit. "Karena mulai banyak pengunjung, dibuka akses jalan sama warga," katanya. (haf/c23/any)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya Hamparan Bunga Kebun Nursery Polije

Jujugan Florist, Tempat Asyik untuk Foto Prawedding JEMBER - Memasuki kawasan wisata Rembanganpara pengunjung langsung diajak menikmati kesegaran udara. embusan angin sepoi-sepoi an barisan pepohonan sepanjang jalan. Tak seperti wilayah Kota Jember yang panas dan aepi pepohonan, sejauh mata memndang jalan di kawasan ini terlindungi banyak pepehonan. Ada sebuah tempat yang berada tepat sebelum pintu masuk kawasan wisata Rembangan yang  memiliki hamparan kebun bunga dan tanaman hias dalam pot. Kebun itiu adalah poltek Nursery. Kawan kebun bunga dan tanaman hias yang sudah banyak dikenal sebagai salah satu pemasok bunga potong terbesar di Jember. Di kebun kurang lebih satu hektar ini terdapat berbgai macam bunga anggrek, krisan dan gerbera. Selailn itu, terdapat juga tanaman daun eksotis dalam pot yang sering dijadikan bahan rangkaian bunga dekorasi pernikahan. Aneka jenis bunga krisan dan anggrek itu bisa dibeli dengan harga Rp 7.500 hingga Rp 100 ribu. Tergantung jenis dan uk...

The Waroeng Batik Sumbersari Maesan

Pengunjung Sembari Belajar Membatik BUKAN hanya menyajikan kuliner tradisional yang berbeda, The waroeng Batik Sumbersari juga menyediakan suguhan yang cukup menrik bagi pengunjung. Puas kuliner, pengunjung bisa belajr batik. Mulai dari proses mencanting, pewarnaan hingga pengeringan. "Sebelum ada warung, memang awalnya sudah ada gerai batik Sumbersari. Jadi The warung dan batik menjadi satu tubuh," jelas Yuke Yuliantaries, Pengelola dan pemilik The Waroeng ini. sehingga masyarakt atau pengunjung yang datang dapat menikmati eduwisata batik.

Tawarkan Wisata Klasik Peninggalan Belanda

Air Kolam renang Alami dari Pegunungan DATANG ke Wisata Rembangan tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati kolam renag yang disediakan. sebab, air tersebut merupakan aliran dari air pegunungan yang segar. Bukan air galian dengan cara bor. Bahkan, para pengunjung yang datang ada yang hanya untuk menikmati kolam Rembangan, selalu ramai dikunjungi. Meskipun bukan hari libur. Terutama di waktu sore hari. "Jadi di sini masih serba alami," kata Sugeng Riyadi, kepala bagian Tata Usaha Wisata rembangan.