Langsung ke konten utama

Betah Berlama-lama di Kebun Stroberi


MAGETAN- Destinasi Wisata di Magetan terus bertambah. Potensi pertanian di lereng Lawu mulai dimafaatkan sebagai agro wisata. salah satunya perkebunan stroberi Desa Ngerong, Plaosan, dua kilometer dari telaga Saranan. Di tempat itu, petani setempat menawarkan rekreasi unik berupa petik stroberi.

Pengunjung datang ke lokasi kebun stroberi diberi kesempatan memetik buah merah itu. Mereka pun bisa mencicipinya secara cuma-cuma. harganya cukup terjangkau. Dengan merogoh kocek Rp 50 ribu, pengunjung bisa mendapatkan satu kilogram buah stroberi segar jenis California . "Kalau hari libur seperti ini ya lumayan," kata parti, salah seorang penjual stroberi, kemarin(4/5).

Menurut dia, jumlah pengujung saat hari libur pengunjung bisa mencapai 50 hingga 100 orang sehari. Sedangkan , saat hari biasa rata-rata sekitar 20 hingga 30 saja. Pendapatan para petani pun cukup fantastis. Di hari libur, petani dapat meraup penghasilan Rp. 1,2 jutra per hari. sedangkan saat hari biasa mereka mengantongi pendapatan Rp 400-600 ribu saja.

Kebanykan pengunjung lebih suka memetik buah stroberi sendiri. Padahal, dia juga menyiapkan buah-buah itu dalam kemasan. Para penjual stroberi di kawasan itu sepakat membebaskan pengunjung untuk melihat-lihat area perkebunan. Ini dilakukan agar calon pembeli lebih percaya terhadap kualitas buah lokal itu. Karena banyak isu beredar stroberi asal Magetan banyak yang busuk "kalu ada yang busuk langsung saya buang." tegas warga Desa Dadi, Plaosan tersebut.

Meskipun dibanjiri pengunjung, petani stroberi tidak khawatir kehabisan stok. Karena buah mungil berasa manis asam itu dapat dipanen dua kali seminggu. namun, diakui saat ini produksi buah stroberi sedang turun. Penyebabnya curah hujan belakangan ini masih cukup tinggi. "Kalu pas musim kemarau buahnya lumayan banyak. Tapi juga harus dilakukan peniramnya setidaknya satu kali sehari," jelasnya.(mg6/yup/JPNN/ami)

Sumber: Jawa Pos Radar Madiun, Senin 05 Mei 2014


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya Hamparan Bunga Kebun Nursery Polije

Jujugan Florist, Tempat Asyik untuk Foto Prawedding JEMBER - Memasuki kawasan wisata Rembanganpara pengunjung langsung diajak menikmati kesegaran udara. embusan angin sepoi-sepoi an barisan pepohonan sepanjang jalan. Tak seperti wilayah Kota Jember yang panas dan aepi pepohonan, sejauh mata memndang jalan di kawasan ini terlindungi banyak pepehonan. Ada sebuah tempat yang berada tepat sebelum pintu masuk kawasan wisata Rembangan yang  memiliki hamparan kebun bunga dan tanaman hias dalam pot. Kebun itiu adalah poltek Nursery. Kawan kebun bunga dan tanaman hias yang sudah banyak dikenal sebagai salah satu pemasok bunga potong terbesar di Jember. Di kebun kurang lebih satu hektar ini terdapat berbgai macam bunga anggrek, krisan dan gerbera. Selailn itu, terdapat juga tanaman daun eksotis dalam pot yang sering dijadikan bahan rangkaian bunga dekorasi pernikahan. Aneka jenis bunga krisan dan anggrek itu bisa dibeli dengan harga Rp 7.500 hingga Rp 100 ribu. Tergantung jenis dan uk...

The Waroeng Batik Sumbersari Maesan

Pengunjung Sembari Belajar Membatik BUKAN hanya menyajikan kuliner tradisional yang berbeda, The waroeng Batik Sumbersari juga menyediakan suguhan yang cukup menrik bagi pengunjung. Puas kuliner, pengunjung bisa belajr batik. Mulai dari proses mencanting, pewarnaan hingga pengeringan. "Sebelum ada warung, memang awalnya sudah ada gerai batik Sumbersari. Jadi The warung dan batik menjadi satu tubuh," jelas Yuke Yuliantaries, Pengelola dan pemilik The Waroeng ini. sehingga masyarakt atau pengunjung yang datang dapat menikmati eduwisata batik.

Pulau Salando, Tolitoli, Sulawesi Tengah, Area Kecil Pembatas NKRI

Penghuninya Keluarga Penjaga Mercusuar PULAU Salando merupakan pulau yang cukup indah memiliki pemandangan menakjubkan. Masyarakat sekitar arab menyebut pulau itu dengan naman pulau Lampuy. Pulau seluas 300 meter persegi. tersebut terletak di Laut Sulawesi dan masuk wilayah administrasi Desa Kapas, Kecamatan Dako Pamean, Kabupaten Tolitoli , Provinsi Sulawesi Tengah. Akrab disebut masyarakat sebagai Pulau Lampu karena zaman dulu pulau itu memiliki dua lampu peringatan yang berkedip-kedip sebagai sinyal untuk berhati-hati bai kapal yang melintas, Karena tidak mengatahui nama aslinya, pulau tersebut lebih dikenal masyarakat dengan nama Pulau Lampu. "Dulu rata-rata masyarakat di sini tidak tahu nama asli pulau ini. kebetulan, di pulau ini terdapat dua buah lampu. Saat malam selalu berkedip bergantian. Makanya masyarakat langsung menyebutnya Pulau Lampu. karena kebiasaan itulah Pulau Dolangan ini lebih dikenal dengan sebutan Pulau Lampu," jelas Kepala Desa Kapas Usman.