Penghuninya Keluarga Penjaga Mercusuar
PULAU Salando merupakan pulau yang cukup indah memiliki pemandangan menakjubkan. Masyarakat sekitar arab menyebut pulau itu dengan naman pulau Lampuy. Pulau seluas 300 meter persegi. tersebut terletak di Laut Sulawesi dan masuk wilayah administrasi Desa Kapas, Kecamatan Dako Pamean, Kabupaten Tolitoli , Provinsi Sulawesi Tengah.Akrab disebut masyarakat sebagai Pulau Lampu karena zaman dulu pulau itu memiliki dua lampu peringatan yang berkedip-kedip sebagai sinyal untuk berhati-hati bai kapal yang melintas, Karena tidak mengatahui nama aslinya, pulau tersebut lebih dikenal masyarakat dengan nama Pulau Lampu.
"Dulu rata-rata masyarakat di sini tidak tahu nama asli pulau ini. kebetulan, di pulau ini terdapat dua buah lampu. Saat malam selalu berkedip bergantian. Makanya masyarakat langsung menyebutnya Pulau Lampu. karena kebiasaan itulah Pulau Dolangan ini lebih dikenal dengan sebutan Pulau Lampu," jelas Kepala Desa Kapas Usman.
Di Pulau itu terdapat batu dan bahan terumbu karang serta topografi berbukit dengan banyak vegetasi yang tumbuh di atsnya. Pulau tersebut memiliki menara mercusuaryang membantu menavigasi kapal dan kapal pesiar yang lewat di sekitar perairan pulau itu.
Pulau salondo merupakan Pulau yang sangat kecil dan tgerletaj di laut sulawesi. Berjarak1,18 mil atau sekitar 2,13 kilometer, pulau terdepan itu berbatasan langsung dengan Malysia dan Filipina. Pulau yang didiami tiga pegawai penjaga lampu mercusuar dan empat anggota keluarganya tersebut secara geografis [terletak pada titik koordinator 01°20 16 LU dan 120°47 31 BT.
Topografi dan fisiografi Pulau salando adalah pulau tak berpenghuni serta bermaterial batu dan karang. Pulau itu mempunya topgrafi berbukit dengan banyak vegatasi yang tumbuh di atsnya. Memiliki morfologi beruoa perbukitan curam dengan tingkat kemiringan di atas 30 derajat.
Batuan penyusun pulau itu berupa batuan granit yang memiliki warna segar abu-abu kehijauan, warna lupuk kecoklatan, keras hingga sangat keras, telah mengalami pengekaran yang terisi mineral kalsit dan kuarsa. Di sisi selatan pulau, hasil pelapukan batuan itu menghasilkan pantai berpasir kasar yang berasal dari mineral kuarsa yang dikandung.
Salondo dalam bahasa Tolitoli berarti cecrdik. Entah dari mana penyebutannya makna pulau itu bermula. Penduduk sekitarnya hanya mengartikan namnya. Pulau Salando mempunyai potensi pariwisata bawah laut. Hal tertsebut terlihat dari banyaknya jenis terumbu karang yang tumbuh di sekitar perairan.
Selain pemandangan pulau bergunung dan meti serta gosong pasir yang menajnag, berdasar hasil survei, di sekitar pulau terdapat salah satu komoditas laut yang bernilai ekonomis tinggi, yaitu abalone, sehingga perlu dibudidayakan.
Pemandangan yang indah di sekitar pulau dapat diumanfaatkan sebgai objek wisata bahari. Nelayan di sekitar pulau sangat membutuhkan sarana penangkapan yang memandai guna peningkatan pendapat dan kesejahteraan masyarakat.(yus/JPG/c19/diq)
Jawa Pos
Sabtu 02 April 2016
Komentar
Posting Komentar