WRINGIN - Banyak desa di Bondowoso yang menyimpan keindahan alam luar biasa. Salah satunya adalah Desa Glingseran, Wringin. Di Desa tersebut, ada potensi keindahan wisata air terjun. Memang medannya bisa dibilang masih sulit. namun hal ini perlu dicoba bagi para petualang.
Kemarin, Jawa Pos Radar Ijen bersama mahasisiwa KKN Universitas Membangun Desa (Umd) Unej mencoba menelusuri air terjun tersebut. Ternyta ada keindahan alam yang dimiliki air terjun yang erletak di Dusun Karang Utara, Glingseran,Wringin tersebut. Aksesnya agak sedikit terjal dan harus jalan kaki sekitar du kilometer.
Desa Lirik untuk Dikembangkan
Baik motor maupun mobil harus parkir di ujung usun, selanjutnya perjalnan ditempuh dengan berjalan kaki myusun ri pematang sawah. Akses jalan pematang sawah itu adalah salah-satunya jalan menuju air terjun. Perjalanan kurang lebih ditempuh dalam waktu 15 menit. Pemandangan sawah yangkontur tanahnya terasiring tersaji indah selama perjalanan.Selanjutnya ada sungi yang diwantai bebatuan. Warga sekitar mengenalnya dengan batu kodok. Batu itu terletak diantra hamparan sawah yang berbukit-bukit. Tempat air terjun tidak jauh dari dari aliran sungai yang penuh bebatuan tersebut. Tinggi air terjun itu kira-ira lima meter.
Kades Glingseran Sualidi mengatakan, warga desa engenal air terjun tersebut dengan nama air terjun Sulaiman. Hal itu karena berdasarkan sejarah dea, dahuluada orang yang bertapa di tempat itu yang bernama Sulaimna. "Dahulunya, sesepuh desa ini bernama Mbah Marika bilang jika orang yang bertapa di sekitar air terjun itu orang baik, makanya tidak boleh diganggu, dan katnya nama petapa itu adalah Sulaiman," terangnya.
Selama ini, air sungai menjadi sesuatu yang sangat penting bagi warga sekita. Sebab masih banyak warga yang mandi di sungai. Menarinya dinantra aliran sungai itu, ada sumber mata air yang menggalir dengan beningnya. Mata air itu tidak pernah surut walau musim kemarau. Sehingga warga yang sedang di sawah, sering menggunakan air tersebut untuk minum.
Kedepan, pihak desa memang ada rencana melakukan pengembangan di tempat itu. Pihak desa berharap tempat di desa tersebut bisa menjadi potensi wisata. Namun karena jalannya yang berbukit, pihak desa mengaku kesulitan jika hanya memngandalkan pembangunan dari Dana Desa atau Alokasi Dana Desa (DD/ADD). "Kesulitan sebab banyak yang harus di bangun, utamnya akese jalan," terangnya.
Namun kata sulaidi, pihak desa bisa melakukan pengembangan di titik bebatuan, sebab ada potensi batu yang sangat lebar. Jika dibuatt gazebopada bebatuan itu, akan bisa dipakaai untuk bersantai. "Masih kami rencananakan namun instinya ada potensi," akunya.
Sementara Kepala Program UMD Hermanto Rohman mengatakan,, wisata adalah salh satu bidikan negara untuk meningkatkan pendapatan daerah. Baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi. Sebab pariwisata adalah potensi yang tidak akan pernah habis. "Karena itu, ketika ada potensi pariwisata, harus di kajii betul agar bisa dikembangkan maksimal," terngnya.
Melihat air terjun Sulaiman di Glingseran, pihaknya optimis bisa dikembangkan. memang untuk pembangunannya tidak cukup jika hanya dilakukan pihak desa saja. karena itu harus direncanakan dengan matang. "Apalagi ada banyak titik bangunan prasejarah di Glingseran potensi ni sangat menarik," terangnya.
Sementara Laras, salah seorang mahasiswa yang KKN disana merasa jika tempat itucocok untuk mereka yang memiliki jiwa petualang. Hal itu karena medanya seikit terjalan. Dirinya bersama teman teman-teman KKN lainnya sudah beberapa kali menjelajahi tempat tersebut. "Dan kami merasakan sensai asyiknya," ngkapnya.(hud/wah)
Jawa Pos
Senin, 23 Januari 2017
Komentar
Posting Komentar